Untuk Yang Merasakan

Teruntuk teman-temanku yang merasa,

“orang tuaku jahat”, “Ibuku pilih kasih”, “orang tua ku gak sayang sama aku”, “bahkan, ayahku melecehkanku”
Semoga tulisan ini membuat hati kita selalu lapang dan ikhlas dalam menghadapi orang tua kita yaa,


Sebenarnya mencintai orang tua setelah membencinya atau mendendam sejak lama bukan masalah yang mudah, tak semudah mengembalikan telapak tangan, tapi ga mustahil juga.
Aku percaya bahwa di dunia ini ga semua anak menyanyangi orang tua sama halnya tidak semua orang membenci orang tua. Tapi, untuk seorang anak yang paham, untuk apa dia diciptakan, dia akan memilih untuk selalu mencintai orang tuanya.

Meskipun tak melihat langsung, saya percaya ada anak yang kecewa dengan orang tuanya, ada anak yang benci bahkan dendam ke ayahnya. Masa lalu dengan ayahnya membuatnya memiliki trust issue terhadap laki laki yang ada disekitarnya.
Bagaimana kehidupannya dahulu, ayahnya menelantarkannya, ibunya ga mengurus dia, atau yang lainnya.
Kita sebagai anak, yang harus kita pahami adalah kita ga bisa memilih terlahir di keluarga seperti apa, ayah dan ibu yang kayak gimana, namun yang bisa kita usahakan dan kerahkan adalah kita bisa memilih menjadi anak yang seperti apa.
Menjadi anak yang bahagia, menjadi anak yang tumbuh dan hidup dengan semangat belajar dan terus memperbaiki diri.
Seorang anak yang memiliki mimpi dan harapan, anak yang terlahir dan dibesarkan dari masa lalu untuk sebuah kehidupan yang baik kedepannya.

Maka dari itu, nasehat indah dari ustadz kami hafidzhahullah :
1. Jangan menggangtungkan kebahagiaan pada makhluk sekalipun itu orang yang paling kita cintai.
Boleh jadi, suatu saat orang yang kita cintai akan melukai kita, atau kita dibuatnya kecewa, maka tetaplah selalu berbuat baik kepada orang yang kita cintai. Yaa orang tua kita. Ingat kebaikannya dahulu, ingat mengapa sampai begitu mencintainya. Maka, banyak sekali nasehat ketika kita lagi berantem sama seseorang, “coba deh liat apa yang pernah diperjuangkan untuk kamu, inget lagi? Masa gara-gara ini, silaturahmi jadi terputus.”


2.Berbuat baik kepada ibu bukan karena dia ibu yang melahirkan kita, tapi karena berbakti kepada ibu adalah perintah Allah.
Agar, ketika ibu menyakiti kita, kebaikan kita tidak terhenti karena kita sedang mencari ridho Allah
Nah, ini nih indahnya agama Islam kita hidup atas perintah dari Rabb yang Maha Mengetahui segalanya. Mengetahui bahwa tidak semua anak punya masa lalu yang baik dengan orrang tua nya, tapi perintah Allah absolut/mutlak. “taati orang tua!”
Level seorang anak yang telah berdamai dengan masa lalu nya, memafkan orang tuanya, bahwa perintah ini adalah kewajibannya, semoga Allah banyak memberikan kebaikan pada anak ini


3.Anak yang sholeh-sholehah adalah anak yang mengedepankan kewajiban daripada hak. kewajiban kita sebagai anak apa? berbakti dan taat kepada orang tua kita, seburuk apapun mereka, memperlakukan mereka dengan baik & memberi banyak udzur, beribadah dengan benar, membantu orang tua. Nah, setelah 24 jam kita melaksanakan kewajiban kita, biar kan hak-hak kita dibalas oleh Allah. Bukan berharap hak kita dibalas orang

Mama suka marah-marah, bunda lisannya pedes, ibu sering emosi, itu urusan mereka dengan Allah.


7.Yang penting kita tetap melakukan kewajiban dan ikhlas,
8.Biarkan Hak itu dibalas oleh Allah.
Ini ga mudah, tapi harus dicoba, dilatih, banyak istighfar, dan minta tolong sama Allah, Allah yang menyuruh kita untuk berbakti, maka kepada Allah lah kita meminta untuk dimudahkan dalam proses berbakti, dan Allah ga mungkin meninggalkan kita.
Hiduplah dengan ilmu, teman, dan guru.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.