Yang Menimbulkan Kebaikan

Malam ini ramadhan memasuki malam ke empat belas. Jika kau berada di dalam ruangan, cobalah keluar sebentar dan lihatlah bulan mau menunjukan lingkaran sempurna. Tadi aku sudah melihatnya ketika berangkat sholat isya dan terawih.

Ramadhan sudah memasuki malam ke empat belas. Artinya sudah hampir separuh bulan kita berpuasa, separuh bulan kita telah berada di atasnya, dilingkupi berbagai keberkahan dan kemuliannya, sebagaimana mulianya bulan ini.

Bulan yang terpilih akan turunnya wahyu pertama, al quran, sebuah kalam mulia, diturunkan oleh malaikat yang mulia, yang memiliki 600 sayap, yang satu sayapnya sampai menutupi ufuk barat dan timur. Kemudian kemuliaan itu berlanjut kepada siapa kalam ini akan diserahkan, yaitu kepada nabi mulia, Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam, dan yang terakhir, kalam yang mulia ini sebagai tuntunan untuk umat yang mulia dari umat umat yang telah ada sejak lalu. Yaa itulah kita.

Ramadhan telah memasuki setengahnya. Bagi ku ini ramadhan ku ke 10, sejak aku mulai secara penuh berpuasa satu hari di umur 13 tahun, kelas 1 SMP.

Dari tiap tahun demi tahun, ramadhan ku harap bisa menjadi yang terbaik dari ramadhan ramadhan sebelumnya. Satu persatu aku pahami tiap makna detail apa yang spesial di bulan ini.

Umur 13 tahun, aku memahami betapa wajibnya puasa ini, yang mana pahala mengerjakan dan dosa tidak berpuasa, langsung Allah azza wa jalla yang akan membalas.

Umur 15 tahun, aku memahami bahwa di bulan puasa ada banyak waktu yang mustajab yang bisa kita berdoa untuk sebuah kebaikan. Ketika makan sahur, ketika berbuka puasa.

Umur 17 tahun, aku memahami bahwa di bulan puasa, ada malam yang sangat spesial. Malam yang lebih baik daripada 1000 bulan. Malam yang dapat mengupgrade diri kita. Yaa malam lailatul Qodr.

Umur 20 tahun, aku memahami bahwa di bulan puasa, terawih, meskipun itu sunnah, namun itu adalah ibadah yang ada pada bulan ramadhan. Kamu, meskipun setelah isya shalat 8 rakaat ditambah 3 witir, tapi di luar bulan ramadhan, itu tidak bisa disebut shalat terawih. Maka dari itu, aku mencoba untuk selalu berusaha untuk bisa full shalat terawih. Namun apa yang terjadi? Undangan bukber datang bertubi – tubi.

Umur 23 tahun? Memahami apakah diriku?

Ramadhan sudah memasuki malam ke empat belas.

Pertanyaannya adalah sudah ada efek apakah puasa yang telah lalu? Apakah akhlaq kita lebih baik, apakah semangat ibadah kita lebih meningkat? Ataukah kualitas ibadah kita membaik? Apa? Apa efek dari sebuah kebaikan yang kita laksanakan?

Yaa seharusnya, ibadah yang kita lakukan harus ada efek baik dari dalam diri kita? Jika tidak, boleh jadi ibadah yang kita lakukan selama ini masih salah, masih kurang sempurna, masih remeng, masih kaleng – kaleng. Boleh jadi.

Karena ibadah yang benar akan menimbulkan kebaikan dari dalam diri.

Ramadhan. Kita diperintahkan untuk berpuasa. Dan dari puasa ini seharusnya kita paham, bahwa,

“ohh ternyata manusia itu sesungguhnya lemah, butuh makan dan minum”,
 “Ohh, ternyata manusia itu kecil dan tak berdaya, butuh energi dan bantuan.” 

dan kekurangan – kekurangan yang lainnya. Sehingga kita bisa yakin bahwa,

“Allah ternyata yang maha perkasa dan maha kuat, ga butuh makan dan minum”,

“Allah lah yang maha mempunyai daya dan upaya, sedangkan kita tidak”

Yaa puasa? Apa kabar dengan tadarus? Aku harap sudah melewati surat al baqarah.

But, for least, barakallahufikum untuk kamu yang sudah khatam di bulan ini.

Ayo kejar, jangan menyerah, ramadhan masih ada waktu.