One Decade – Mengenal

Bismillahirrahmanirrahim

Ini adalah foto ketika sedang longmarch - 2019

Ini bukan sebuah tulisan perayaan. Ini adalah sebuah tulisan biasa seperti pada hal postingan sebelumnya. Hanya saja secara umum tulisan ini menjadi batasan atas apa yang telah lalui. 2019 berlalu menjadi 2020.

Kita telah usai pada sebuah dekade yang lama menuju sebuah dekade yang baru. Banyak usai sebuah perjalanan yang terlalui. Sebuah pikiran flashback ke pada masa yang lalu. Ada yang dirinya masih kecil anak seumuran SD sekarang sudah kuliah. Ada yang dulunya kuliah, sekarang punya anak SD.

Dunia pun terjadi banyak sekali kejadian demi kejadian. Perkembangan sosial media bisa membuat kita kembali lagi mengingatnya. Hadirnya facebook, twitter pada awal masa dekade, 2 tahun kemudian munculah instagram, 1 tahun kemudian munculah youtuber. Masa masih sama, lakon nya saja yang berbeda.

Dan di tulisan ku ini mencoba untuk kembali satu dekade yang telah aku lalui. Karena mungkin aku tak punya instagram yang bisa mengingatkan kembali 9 foto terhits yang banyak likenya. Biarkan aku semampu ku mengingatnya

2010 – pertama kali berkenalan dengan social media dari facebook, twitter, dan juga dunia komputer. Sering banget jaman jaman ini pergi ke warnet, usia masih smp kelas 8 menuju kelas 9, sudah masuk asrama di gunung pati

2011 – lulus smp dan menuju boarding scholl di bandung, menjadi siswa SMK IT, yang tak pernah nyangka bisa menjadi santri salah satu Da’I terkenal di indonesia. Sempat di ospek dengan hal yang berbeda membuat saya suka dengan kegiatan outdoor dan latsar (tapi tidak mau jadi peserta)

2012 – berkenalan dengan osis, kegiatan kegiatan extra seperti futsal, paskib, dan menulis, mau berkenalan dengan literasi dan mading.

2013 – melaksanakan event besar osis yaitu MILAD, meskipun jadi logistik/sie perkap namum berkesan, capek bos. Mulai suka dengan kegiatan longmarch, rapling.

2014 – lulus smk.

2015 – melepas penat dengan ikut les di GO, sambil rutin membaca happy Wednesday dari pemilik jawa pos di perpus wilayah jateng, mengumpulkan uang untuk beli sandal gunung, di agustus tahun ini mulai kuliah di polines

2016 – ikut rohis polines, jazirah, punya temen kampus, tapi tak punya temen rumah. Aktif banget di sini, pulang malam, berangkat siang, sesuai jam kuliah.

2017 – jadi ketua departemen kaderisasi yang bikin pusing, ga bisa merangkul maba untuk masuk ke rohis, ternyata setelah di pikir pikir, apakah saya layak jadi pemimpin, atau penasehat pemimpin, belum pinter masalah administrasi dari dulu. Lepas tangan masih suka di lapangan

2018 – Lulus kuliah dan masuk kerja di BA

2019 – mencintai hal hal yang berbau pendidikan.

Ada beberapa hal yang sengaja saya tidak tulis, entah lupa, entah tidak ingat 🙂

Namun dari satu dekade ini hal yang paling saya bersyukur adalah saya kenal dengan manhaj beragama islam. Yaitu salaf, bagaimana kita beragama seperti orang orang shaleh jaman dahulu yang telah di jamin masuk surga.

Bagaimana kita beragama sesuai nabi Muhammad Shallallahu’alaihi was salam, sahabatnya, tabi’in, hingga tabiut tabi’in. Orang orang yang menangis ketika quran dibacakan, orang orang yang tegas ketika ada hukum yang tidak adil.

Yaa, allah memperkenalkan islam kepada ku dengan cara yang lembut, ketika aku jatuh, ada seseorang yang menolongku untuk bisa membantu bersemangat dalam hidup ini.

Pun aku bisa mencium pipi umi ku setelah aku tak mengerti cara mencium.

Mengenal Sahabat Sunnah, temen temen yang udah mengenal salaf terlebih dahulu daripada aku, mas fajri, mas jarma, mas husni, pun juga mengenal teman yang salaf yang tak pernah ku sapa tapi ketemu di bus.

Bukan kah ini sebuah yang indah?

Ya allah, jagalah hidayah ini.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.