Vaksinasi – Birrulwalidain

Semoga keberkahan dan kemuliaan untuk orang orang yang bisa berbakti kepada orang tua

Senin, 26 April – Hari ini aku melihat seseorang menuntun orang tua menuju proses vaksin, entah itu orang tua kandung atau bukan, ia menuntun dengan hati hati, dari mulai registrasi, mendampingi di meja cek tensi darah, boleh jadi dia yang menjawab pertanyaan petugas, “punya riwayat penyakit ibu?” Setelah itu, harus menunggu, mengantri, entah waktu luang apa yang ia sempatkan agar bisa mendampingi sang bunda, ijin kerja, resechedule meeting, menunda deadline. Aku saja yang mengantri kadang tak sabar.

Ya allah jadi keinget Al Isra ayat 23

Yaa, tak banyak orang yang bisa dengan ikhlas menyempatkan waktu ini. Ada yang membayar orang untuk mengantar sang bunda, ada yang acuh tak acuh menganggap “vaksin ki opo?” Tak mendaftarkan orang tuanya. Boleh jadi ada yang sengaja mengantarkan sang bunda agar bisa “bebas dari perkerjaan” ndak papa. Hati manusia ndak ada yang tau.

Semoga allah memberkahi di Bulan suci ini.
Mengambil nasehat dari kajian ustadz Subhan Bawazier Hafidzhahullahu ta’ala dengan judul “Renungan yang Menyentuh Hati : Sebelum Terlambat”

Untuk kamu, kamu, kamu, yang masih punya orang tua : Berbaktilah.

Berbaktilah bak itik dihadapan induknya

Terakhir, semoga vaksinasi ini menjadi ikhtiar kita agar bisa terlepas dari segala virus covid ini, selain doa doa yang dipanjatkan. Aamiin, jika vaksinasi saja bisa mempertemukan orang tua dan anak, maka tidak ada salah nya kamu dan aku juga bertemu juga.

Aamiin

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.